Ada yang baru di deretan bangku juri MasterChef Indonesia season 3. Dia adalah chef Arnold Poernomo yang bergabung bersama chef Marinka dan chef Degan untuk menilai masakan para peserta MasterChef Indonesia season 3.
Keberadaannya di sini bukan untuk menggantikan chef Juna yang terkenal dengan komentarnya yang pedas dan galak. Di sini, chef muda berusia 23 tahun ini berusaha menjadi dirinya sendiri.
"Pegangannya gini aja, tried to be who you are karena saya kalau menjadi Juna itu sudah ada. Saya enggak mencoba untuk mengisi posisi Juna karena Juna ya Juna, saya ya saya," ungkapnya saat ditemui di studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (8/5).
"Ya mungkin orang Indonesia suka dengan itu (galak) tapi dari saya sendiri enggak perlu marahin untuk membangun orang. Ada jalannya untuk membangun orang."
Arnold sendiri mulai mengenal dunia kuliner sejak kecil karena ibunya seorang koki. Sejak berusia 10 tahun, Arnold beserta keluarganya pindah ke Sydney, Australia. Ia mengaku masih warga negara Indonesia, namun setelah kontrak sebagai juri MasterChef Indonesia telah usai, ia akan kembali ke Sydney.
"Saya balik ke Indonesia karena kontrak kerja, setelah itu saya balik lagi ke Australia. Saya masih mau di luar untuk belajar. Di Indonesia pun saya belajar dengan chef Degan mengenai masakan Indonesia," ceritanya.
Bakat Turun Temurun
Arnold Poernomo dibesarkan di Australia dan bercita-cita menjadi direktur marketing. Namun kecintaannya terhadap dunia masak berawal dari usia 14 tahun ketika ia bekerja di sebuah kafe dekat rumah untuk mendapatkan uang jajan tambahan.
Berawal dari situ, Arnold mulai menyukai dunia masak memasak,. Hingga saat ia puang ke Indonesia ia mengelola restoran yang bernama The Nest Grill. Bahkan di usianya yang masih tergolong muda ia sudah diangkat menajdi General Manager di restoran tersebut.
Bakat memasak Arnold diturunkan dari darah neneknya. Nenek Arnold adalah pemilik restoran sedangkan ibunya juga seorang chef.
Arnold lebih menggemari untuk memasak masakan seafood daripada yang lain. Menurutnya seafood mampu mengahasilkan rasa yang berbeda sehingga ia akan mampu berkreasi lebih banyak lagi dengan makanannya.
Sumber: cekricek.co.id, amriawan.blogspot.com