Model Cantik di Afsel Disengaja Dibunuh oleh Sang Pacar?



Penyelidikan kepolisian atas kematian model cantik Afrika Selatan (Afsel), Reeva Steenkamp terus berlangsung. Kepolisian Afsel telah menemukan sebuah tongkat pemukul kriket berlumuran darah di rumah kekasihnya, Oscar Pistorius yang dituduh membunuh wanita berumur 29 tahun itu.

Menurut sumber-sumber kepolisian pada surat kabar lokal, City Press, tengkorak Steenkamp telah "hancur".

"Ada banyak darah di tongkat pemukul itu," kata sumber kepolisian kepada media independen itu seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (18/2/2013).

Para penyidik kepolisian telah membantah laporan awal yang menyebutkan Pistorius salah mengira Steenkamp sebagai penjahat yang menyusup ke rumahnya. 

"Kecurigaannya adalah tembakan pertama di kamar tidur, mengenai dia di paha. Dia kemudian berlari dan bersembunyi di toilet... Dia pun menembakkan tiga tembakan lagi," kata sumber kepolisian. Menurutnya, saat kejadian, korban mengenakan gaun tidur.


Pihak keluarga Pistorius membantah keras dakwaan pembunuhan atas atlet terkenal berumur 26 tahun itu. Ayah Pistorius, Henke menegaskan, keluarga sepenuhnya mendukung jutawan muda itu dan akan melakukan apapun yang diperlukan untuk membersihkan namanya.

Menurut keluarga Pistorius, atlet berkaki palsu itu tak punya alasan untuk membunuh Steenkamp yang dipacarinya sejak empat bulan terakhir. Pasangan itu selama ini terlihat sangat dekat dan bahagia.

Dalam persidangan yang digelar Jumat, 15 Februari waktu setempat, terungkap bahwa korban ditembak empat kali di rumah mewah Pistorius di Pretoria, Afsel. Wanita itu diduga ditembak lewat pintu kamar mandi karena ditemukan lubang-lubang bekas peluru di pintu tersebut.

Pistorius Beri Nafas Buatan

Oscar Pistorius (26) mencoba menyelamatkan kekasihnya, Reeva Steenkamp (29), tak lama setelah dia melepaskan tembakan empat kali kepada supermodel Afsel itu dari balik pintu kamar mandi. Caranya adalah memberikan nafas buatan dari mulut ke mulut.

Petugas keamanan yang tiba di rumah sprinter berkaki baja itu, menemukan atlet berjuluk "The Blade Runner" itu dengan panik berusaha mati-matian menyelamatkan kekasihnya yang meregang nyawa dan berlumuran darah dalam peristiwa 14 Februari 2013 itu.



Dia memberi nafas buatan kepada Steenkamp yang ada di pelukannya, di bagian bawah tangga. Diduga dia membawa Steenkamp dari kamar mandi di lantai atas, tempatnya melepaskan tembakan. Ketika petugas keamanan dan tetangga berdatangan ke rumah mewah Pastorius di Pretoria, Steenkamp masih bernafas. Tak berapa lama, paramedis menyatakan Steenkamp tewas dan Pistorius muncul sebagai satu-satunya tersangka.

Terdapat ceceran darah di rumah Pistorius yang menunjukkan rute Pistorius membawa tubuh Steenkamp dan terdapat handuk-handuk berdarah di dekatnya. Beeld mengutip seorang sumber kepolisian yang mengindikasikan Steenkamp sedang duduk di wastafel di kamar mandi ketika ditembak. Para tetangga menyebut pasangan itu bertengkar sebelum penembakan fatal itu meletus sekitar pukul 03.30 pagi di perumahan mewah yang masuk di lingkungan aman itu.

Oscar Dikhawatirkan Bunuh Diri

Kepolisian Afrika Selatan (Afsel) mengkhawatirkan kondisi mental Oscar Pistorius, bintang atletik dunia yang ditangkap atas tuduhan membunuh kekasihnya, Reeva Steenkamp. Polisi khawatir jutawan muda itu akan bunuh diri di selnya.



Untuk mencegah hal tersebut, polisi pun mengawasi Pistorius dengan ketat. Dia pun ditempatkan seorang diri di sel khusus.

"Dia telah ditempatkan di sebuah sel untuk dirinya sendiri di kantor polisi... Ada kekhawatiran polisi akan keadaan mentalnya," kata sumber keluarga Pistorius kepada harian Inggris, The Sun, Sabtu (16/2/2013).

"Oscar tidak bersalah namun dia merasa dirinya bagai di neraka. Dia sangat hancur dan sedang berjuang untuk mengatasi emosinya," tutur sumber tersebut.

Sebelumnya beredar kabar bahwa Pistorius tak sengaja menembak kekasihnya itu karena mengira dia orang jahat yang menyusup ke rumahnya. Namun hal ini telah dibantah kepolisian.

Pistorius yang cacat fisik itu terkenal setelah berhasil menjadi bintang Paralimpiade. Dia lahir tanpa fibula atau tulang betis dan harus diamputasi kedua kakinya saat berumur 1 tahun. Namun dengan kekurangan fisiknya itu, Pistorius berhasil mencapai semi final lari 400 meter pada Olimpiade London 2102. Pistorius bertanding dengan kaki palsu yang terbuat dari prostetik serat karbon sehingga dia pun kerap dijuluki "Blade Runner".

Pria muda itu pun menjadi atlet tanpa kaki pertama yang ikut dalam Olimpiade. Sementara di Paralimpiade, dia bertahun-tahun mendominasi kategori lari cepat setelah meraih medali pada Paralimpiade Athena tahun 2000. 

Sumber: detik.com