Oei Hong Djien menjelaskan mengenai lukisan Affandi |
Kolektor kawakan dr. Oei Hong Djien membikin geger dunia seni Indonesia saat membuka museum seni rupa di Magelang, Jawa Tengah, April lalu. Banyak lukisan di sana, antara lain karya Sudjojono, Hendra Gunawan, dan Soedibio yang diragukan keasliannya.
Laporan utama Tempo edisi 25 Juni 2012 berjudul "Lukisan Palsu Sang Maestro" mengungkap itu. Rose Pandanwangi, 82 tahun, yang disebut-sebut oleh katalog musem itu sebagai model telanjang lukisan Sudjono protes. Dia sangat terusik dengan pemajangan lukisan perempuan telanjang berjudul Sabda Alam di Museum Oei Hong Djien. Dalam buku katalog disebutkan itu karya suaminya, Sudjojono, dan Roselah yang menjadi model. "Saya kaget, karena itu bukan saya," katanya. "Saya juga tak pernah melihat lukisan itu."
Istri Soedjojono, Rose Pandanwangi (kanan) dan putri mereka, Maya (kiri). |
Menurut Rose, sejak dia menikah dengan Sudjojono pada 1959, model lukisan telanjang Sudjojono adalah selalu dirinya. Bukan orang lain. "Sejak menikah, kami berdua punya komitmen, sayalah yang menjadi modelnya," ujarnya.
Lahir di Makassar, 26 Juni 1930, Rose dikenal sebagai penyanyi seriosa. Sepanjang kariernya sebagai biduanita, perempuan bernama asli Rosalina Poppeck ini menyabet belasan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Bahkan dia pernah mengalahkan penyanyi seriosa legendaris Indonesia, Norma Sanger. Nama Rose Pandanwangi diberikan Sudjojono ketika sang maestro seni rupa modern Indonesia menikahi perempuan berdarah campuran Manado-Jerman ini.
Lahir di Makassar, 26 Juni 1930, Rose dikenal sebagai penyanyi seriosa. Sepanjang kariernya sebagai biduanita, perempuan bernama asli Rosalina Poppeck ini menyabet belasan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Bahkan dia pernah mengalahkan penyanyi seriosa legendaris Indonesia, Norma Sanger. Nama Rose Pandanwangi diberikan Sudjojono ketika sang maestro seni rupa modern Indonesia menikahi perempuan berdarah campuran Manado-Jerman ini.
Pada Rabu siang akhir Mei lalu, dilakukan wawancara khusus dengan Rose di rumahnya di Cirendeu, Tangerang Selatan. Berbaju batik dan bercelana panjang krem, Rose mengungkapkan keraguannya akan keaslian beberapa lukisan karya Sudjojono lain di Museum Oei Hong Djien. Meski usianya menginjak 82 tahun, ingatannya masih tajam.
Lukisan "Di Balik Kelamboe Terboeka" |
Menurut Rose, dia kaget ketika melihat lagi lukisan Sabda Alam dari buku Lima Maestro Seni Rupa Modern Indonesia yang ditulis oleh Pak Hong Djien. Saya melihat Pak Hong Djien menulis demikian (Rose membuka buku itu, dan membacanya:
"... Lukisan nude Sudjojono tidak sekedar menggambarkan ketelanjangan secara fisik namun mengandung unsur romantis dan puitis. Sabda Alam (1961) memamerkan Rose muda habis bangun pagi, dalam keadaan telanjang berdiri di belakang jendela kaca, dan membuka tirai yang transparan. Ia tertegun oleh keindahan alam luar. Di kanan terlihat sebagian tempat tidur yang masih berantakan dan di kiri ada keranjang rotan berisi pakaian...."
Rose heran, bagaimana Pak Hong Djien kok tahu cerita seperti itu. "Dari mana dia tahu cerita itu, kalau saya baru bangun tidur dalam keadaan telanjang. Dan dia bisa bercerita dengan sangat detail, bahwa saya bangun tidur, lalu membuka tirai transparan. Apa memang Pak Hong Djien ada di sana?" kata Rose
Rose heran, bagaimana Pak Hong Djien kok tahu cerita seperti itu. "Dari mana dia tahu cerita itu, kalau saya baru bangun tidur dalam keadaan telanjang. Dan dia bisa bercerita dengan sangat detail, bahwa saya bangun tidur, lalu membuka tirai transparan. Apa memang Pak Hong Djien ada di sana?" kata Rose
Sumber: tempo.co